HUJAN... dan 4 orang idiot

Minggu, 25 November 2012


Sabtu kemaren rencananya begitu bel yang  memperdengarkan nada sedih buat ESQ berbunyi nyaring aku mau langsung pulang. Tapi sayang, karena tergoda sama koneksi internet yang cukup cepet akhirnya stay ditempat duduk sambil mantengin notebook. Eehh.., nggak taunya thu koneksi internet Cuma ngasih PHP doang -,-“. Begitu keluar dari kelas, aku nemuin 3 makhluk ngga jelas lagi duduk berbincang-bincang di teras depan A6.Belum jadi akunya ikut duduk dan nimbrung ngobrol, mereka udah berdiri dan ngajakin tempat Pak Amin. Yaudah, siapa saya dimana saya, ya ngikut aja deh.
Habis selesai mencomot beberapa jajanan, kami semua ngobrol –tepatnya ngedengerin cerita si Resti yang terus nerocos- Tapi karena cuaca yang tidak bersahabat, jadilah Resti pamit pulang duluan, dia bilang mending pulang sekarag, nggak masalah kalo kehujanan ntar -,-“. Tinggal bertiga deh, Aku, Putri, sama bratda.
Kita percepat ceritanya. Awalnya nggak kepikiran mau ngapain, kerjaan ya cuman tiduran doang didalem basecamp sambil nunggu ujan reda. Lama-lama bosan mati ! Nggak tau dapet ilham darimana, datanglah ide buat ujan-ujan. Putri setuju banget waktu kuajak ujan-ujan, tapi si Bratda rese’ , nggak mau diajak seneng-seneng. Seperti orang gila, aku sama Putri ujan-ujan sampe ke tengah lapangan besar. Muter-muter, tiduran di saka, sok-sok jadi artis india yang kaya’ di tipi-tipi itu pula. Setelah capek, baru deh balik ke basecamp lagi.
Nggak taunya disana Brada lagi sok galau, timbul kejailan dalam benak saya, PELLUUKKKK BBBRRRAAADDDAAA !!!!! dengan memberontak, brada teriak-teriak gara-gara aku sama Putri basahin bajunya, sekalian aja lempar biar ujan-ujan, tapi karena kami berdua hanya perempuan biasa sedangkan Brada makhluk setengah-setengah #Setengah apa ?????.... kami gagal dalam menjalankan misi. Tapi untungnya… #TTAADDDAAA# Asa datang.
Hanya sebagai modus, aku jailin Asa dengan nyipratin air ke dia, #tapi hampir basah semua sih.. pokoknya tujuan utama adalah Brada. Asa sempet jengkel, apalagi waktu akhirnya dia kutarik ujan-ujanan, gemes dianya. Terus,, akhirnya Asa narik brada juga. Yeess !! misi akhirnya berhasil ! Brada juga ikut basah deh ! Akhirnya Aku, Putri, Brada, sama Asa ujan-ujanan ngga jelas. Itung-itung mengulang masa kecil dulu.
Sebelnya nih, waktu aku dah ganti baju dengan pakaian olah raga yang masih kering, Brada sama Asa jail dengan narik aku biar basah lagi. Ya jadi deh aku basah lagi untuk kedua kalinya.  HUWWWWWWWAAAAAAAA !!!!!

lirik LITTLE THINGS by ONE DIRECTION

Rabu, 07 November 2012


Your hand fits in mine
Like it’s made just for me
But bear in this mind it was meant to be
And I’m joining up the dots
With the freckles on your cheeks
And it all makes sense to me
I know you’ve never loved the crinkles by your eyes
When you smile
you’ve never loved your stomach or your thighs
the dimples in your back at the bottom of your spine
but I’ll love them endlessly
I won’t let this little things slip out of my mouth
But if I do it’s you, oh it’s you
They add up to
I’m in love with you
And all these little things
You can’t go to bed without a cup of tea
And maybe that’s the reason that you talk in your sleep
And all those conversations are the secret s that I keep
Thought it makes no sense to me
I know you’ve never loved the sound of your voice on tape
You never want to know how much you weight
You still have to squeeze into your jeans
But you’re perfect to me
I won’t let these little things slip out of my mouth
But if it’s true it’s you
It’s you
They add up to
I’m in love with you
And all these little things
You’ll never love yourself half as much as I love you
You’ll never treat yourself right darling
But I want you to
If I let you know  I’m here for you
Maybe you’ll love yourself like I love you
Oh
I’ve just let these little things slip out of my mouth
Because it’s you oh, it’s you, it’s you
They add up to
And I’m in love with you
And all these little things (I won’t let these little things)
Slip out of my mouth
But if it’s true it’s you, it’s you
They add up to
I’m in love with you
And all your little things










Nostalgia Kecil masa Kecil

Rabu, 17 Oktober 2012


Kemaren hari Minggu keinget tentang masa kecil dulu. Waktu ingus masih suka meler dan kadang dijilat (Ingetnya jadi jijik). Karena dulu tivi dirumah cuman atuk, Aku sama Si abang terpaksa gantian nonton tivi. Setiap hari Minggu, tanggalan didinding rumah bakal penuh sama coretan tangan anak kecil sok polos bernama Ufa yang melingkari minggu kedua dan keempat disetiap bulannya. Coretan itu buat tanda jatahku nonton tivi. Jadi dulu itu aku sama Si abang gantian nonton kartun tiap minggunya. Mau gimana lagi, kalo Abang nontonnya Dragon Ball (yang nggak tau sekarang uda berapa tahun diputer itu-itu aja tanpa ada episode baru), Pokemon (dengan Nyasu dan komplotannya yang nggak berenti nyuri pokemon dan selalu gagal dengan terbang jauh ke angkasa sampe ada bunyi “Tiiinnggg” gara-gara Pikachu), Power renjer (segala versi dari Ninja, Hewan-hewan, robot, dan apalah yang tetep aja ngelawan monster yang kubilang aneh, dan berubah dengan jam tangan keren), sampe Bablade yang muter-muter dan punya banyak nama. Aku juga masih inget dulu ada Crush Gear. Kalo aku nonton Doraemon, Shinchan, Barbie (dalam segala versi dari Barbie princess pauper, Barbie Swanlake, sampe Barbie and the Diamond Castle), atau acara talkshow yang pada jaman itu aku belum ngerti maksud dan tujuannya di tayangin dengan embel-embel R atau BO dipojok bawah kalau nggak di pojok atas.
Kembali ke topik. Karena tivi Cuma satu padahal selera beda-beda. Akhirnya aku dan Si Abang membuat perjanjian yang berbunyi “Minggu pertama dan minggu ketiga adalah jatah Abang nonton tivi. Minggu kedua dan minggu keempat adalah jatah Adek nonton tivi.” Dan seiring waktu, lama-lama yang nggak lagi jatahnya nonton tivi bantuin kerja dirumah, ntah nyapu, ngepel, bersihin jendela, atau mungkin pergi ke warung kalau di suruh mama. Dan yang lagi dapet jatah nonton tivi nggak bisa diganggu gugat untuk sekedar pergi ke warung bentar.
Saat itu (yang baru kepikir sekarang) ternyata adil buat kami berdua. Nggak ada yang merasa di tindas. Tapi sekarang ini, kondisi berubah. Waktu aku nyoba melakukan hal yang sama ke adekku, itu nggak berhasil sama sekali. Mungkin karena tivinya udah ada tiga dirumah. Atau mungkin juga karena factor selang waktu 8 tahun antara aku sama adekku. Aku nggak tau deh. Tapi menurutku adekku thu manja banget. Ngejemur anduk aja kalo nggak dikasarin nggak bakal jalan. Beresin buku-bukunya sendiri (yang tercecer sampe kamarku) pun nggak mau, sampe-sampe ada yang lupa naro dimana. Makan kalo nggak diambilin nggak mau makan. Rese’ Sumpah !
Ini kan cerita nostalgia. Bukan curahan hati. Curi-curi dikit deh hehe..
Ternyata bener ya.. masa kecil itu emang nyenengin dan penuh kenangan sampe kadang ketawa atau nangis dibuatnya. Nostalgia dengan masa kecil itu kaya lagi buka album lama di otak. Tapi bedanya, ini bukan album foto, tapi kaya video yang ngalir sesuai apa adanya.
Kapan-kapan posting foto sewaktu kecil ahh…. hehehee

PELAJAR GALAU

Senin, 17 September 2012


Setidaknya itulah yang dikatakan sepasang mbak-mbak dan mas-mas yang lagi boncengan untuk malam seninan waktu ngliat aku yang masih dibalut seragam identitas sekolah melajukan motor dengan kecepatan kurang dari 40km/jam. Padahal Cuma sekedar menikmati pendar cahaya langit sore yang membuat semuanya seolah-olah berwarna orange. Dikiranya aku baru aja putus ama si puuucccuurr apah ?? -,-“. Yang heran lagi, si mas dan mbak yang lagi mesra boncengan itu ngliatin aku terus sampe motor si mas hampir keceblung got. Sepenasaran itukah mereka dengan saya ?? Ya Ampun mas, mbak.. saya ini buka artis kok. Dan saya ini BUKAN pelajar galau ! Heran aku, apa setiap orang – yang lagi melajukan kendaraan sendirian- dengan kecepatan dibawah 40km/jam didefinisikan sebagai orang yang lagi galau ?? Waah.. terkutuk tuh kata-kata galau ! Itukan pertama kalinya aku menikmati keindahan sore hari sendirian. Selama ini kalo pulang selalu cepet-cepet karena keburu dihadang Si Ortu –dengan berkacak pinggang- didepan pintu garasi dengan 1001 alasan untuk menghukumku. Dan siapa yang kepikiran kalo ternyata selama ini aku bolak balik rumah-Boyolali ditemani landscape yang lumayan Jooossszzz. Baru sadar waktu itu kalo ternyata jalan sekitar Pom Bensin sampe Tanjakan sapi keren banget waktu sore. Nah, waktu aku nyempetin diri untuk singgah bentar disekitar jalan itu –berhenti maksudnya- lagi-lagi orang orang yang lewat pada ngliatin. Mungkin buat beberapa orang, itu kaya di adegan-adegan film drama, dimana ada seseorang yang lagi putus cinta atau galau berenti disuatu tempat yang punya pemandangan keren untuk menikmati landscape tersebut sekedar menghibur ke-galau-annya. Sialan bener tuh kata “galau” ! Dikit-dikit kok dikatain galau, ayo dong, ini uda ganti jaman ! Kata-kata “galau” tuh dah nggak level, lagi, buat remaja sekarang…

Keringat yang Sia-Sia

Rabu, 29 Agustus 2012


Ku teguk sebotol fruit tea dingin yag baru saja kubeli di kantin sekolah. Dahagaku langsung sirna seketika begitu fruit tea tersebut menyentuh kerongkonganku. Segar rasanya. Apalagi dengan lelah dan keringat yang belum terhapus dari dahiku.
Pagi-pagi sekali aku telah bersiap berangkat kesekolah untuk menyiapkan keperluan dispensasi OSIS. Tapi tak seperti yang kuharapkan, aku berangkat sedikit lebih siang karena adikku yang nakal minta diantar dulua. Emosiku memuncak pagi itu karena hal tersebut, aku terlambat, belum lagi aku harus mencetak data dan mencari tanda tangan. Jadilah aku berangkat ke sekolah bersungut-sungut.
Setibanya disekolah, aku buru-buru pergi keruang PSB setelah meletakkan ransel dibangkuku dikelas. Setelah mencetak data tersebut, aku naik turun tangga untuk mencari tanda tangan para kakak kelas selaku panitia utama. Ya, taka pa, aku menghibur diri sendiri ‘itung-itung olahragalah.’ Setelah perjuangan naik turun tangga, saatnya menghadap guru-guru Pembina OSIS yang bertanggung jawab dengan dispensasi tersebut. Parahnya, baru aku menghadap guru pertama, panggil saja dia Bu Is, beliau menyuruhku menggati kata-kata dalam surat dispen tersebut. Sekali lagi, aku menghibur diri dengan kata-kata ‘olahraga’ . Aku lari-lari ke ruang OSIS dan mengedit surat dispen tersebut diruang OSIS. Sebelnya, computer ruang OSIS Leleeeettttnyaaa minta ampun, berasa pingin banting tu computer ! Kemudian, seselesainya ngetik (yang butuh kesabaran) aku lari-lari ke PSB untuk ngeprint. Begitu ngeprint-nya tuntas, giliran nyari tanda tangan lagi (dan naik turun tangga lagi) yang kali ini harus ditambah ngetuk pintu kelas, minta ijin guru mapel, baru dapet tanda tangan setelah diijinin gurunya karena bel masuk kelas udah bunyi dari 5 menit yang lalu. Lagi-lagi, setelah diintrogasi bentar sama kakaknya, sekarang kembali lagi ke Bu Is dan akhirnya beliau mau tanda tangan setelah tadi direfisi  (yang membuatku melakukan semuanya serba 2 kali)
Oke tinggal Bu Yas, selaku aka kurikulum (seharusnya waka kesiswaan, tapi karena nggak ada, digantiin waka kurikulum). Tapi sebelum tanda tangan, Bu Yas minta contoh surat yang berkenaan dengan maksud dispensasi. Sayangnya aku nggak bawa, lagi deh aku lari-lari ke secret buat ngambil tu surat. Begitu kukasiin ke Bu Yas, dan setelah di teliti dengan –sangat- cermat, perlu direfisi lagi karena ada yang salah. Sial ! Bu Yas bilang beliau mau tanda tangan kalau itu uda direfisi. Terpaksa aku lari-lari lagi, mengetuk pintu kelas lagi, meminta ijin pada guru mapel lagi, dan bilag kekakaknya lagi kalau surat edarannya ada yang salah dan harus direfisi. Dan kakaknya bilang “Yaudah,dek, dispennya besok aja. Ribet amat, keburu siang. Kasian. Udah besok aja,ya.” Jadi deh besok yang dispen. Setelah lari-lari, stelah menghadap guru berkali-kali, akhirnya semua ditunda besok. An did you know, aku nggak masuk kelas biologi demi itu.

Blog List

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me