Kuarahkah lensa kameraku kearah seekor kupu-kupu yang sedang
hinggap dibunga lili ditaman sekolahku.
Kudekatkan lensa kameraku untuk mendapat fokus yang tepat. Pelan-pelan,
dan pelan-pelan. Hampir sempurna.
“HAI !!”
“ARRGH !” Aku tersentak kaget hingga kupu-kupu yang
kujadikan objek pemotretan terbang. Aku menahan nafas sesaat kemudian melengos
kesal karena kehilangan objek yang tepat.
Aku menoleh kearah seorang pria dengan seragam yang sama
denganku. Seulas senyum jahil menghiasi wajahnya yang tergores bekas luka
didagu.
“Kau menyebalkan !” Ucapku sambil mendorong bahu kanannya
dengan tangan kananku. Kemudian kulangkahkan kaki meninggalkannya.
Namun, baru beberapa langkah saja, ia menahanku dengan
memegang pergelangan tanganku.
“Kau marah ?” Tanyanya sok polos

Bukannya meminta maaf seperti yang kuduga, ia justru
tersenyum dan kemudian memelukku, ia berbisik ditelingaku, “hari ini, aku mencintaimu.
Lagi. Dan aku akan terus mencintaimu sampai kapanpun.”
Ucapannya berhasil meredam emosiku, dan membuatku luluh
seketika.
“Arashi !” Seseorang memanggilnya, aku tak tau siapa itu,
posisiku membelakanginya hingga aku tak dapat melihat orang tersebut, “Kutunggu kau diaula,ya !”
“Aku akan kesana segera !” Balasnya
Ia memberiku secarik kertas yang dibuat sedemikian rupa
menjadi sebuah surat dan mencium dahiku sebelum akhirnya pergi menyusul
kawannya.
“Bacalah !” Pintanya
Begitu ia tak nampak dari pandanganku, aku mencari tempat
yang nyaman untuk beristirahat. Dan bangku dibawah pepohonan rindang adalah
pilihannya. Aku duduk disana dan membuka surat kecil yang Arashi berikan padaku
baru saja.
Usagi,
®
5 Tahun
Saat aku bilang “Aku mencintaimu”
, kamu bertanya “Apa itu ?”
®
15 Tahun
Saat aku bilang “Aku mencintaimu”
, kamu tersenyum dan pipimu bersemu merah
®
17 Tahun
Saat aku bilang “Aku mencintaimu”
, Kamu tersenyum dan memegang tanganku lembut
®
25 Tahun
Saat aku bilang “Aku mencintaimu”
, Kamu menjawab “Aku juga mencintaimu”
®
40 Tahun
Saat aku bilang “Aku mencintaimu”
, Kamu menjawab “Ini saatnya anak-anak belajar”
®
55 Tahun
Saat aku bilang “Aku mencintaimu”
, kamu tersenyum dan sibuk merajut sweeter
®
70 Tahun
Saat aku bilang “Aku mencintaimu”
, kita duduk dikursi goyang, kamu sandarkan kepalamu dibahuku, dan saling
menggenggam tangan , kamu menjawab “Aku mencintaimu setiap harinya” , lalu
kubalas “Aku mencintaimu seumur hidupku”
Itulah harapanku, Usagi. Tidak pernah lelah
aku berbisik ditelingamu bahwa aku mencintaimu. Sampai berapa tahunpun aku
hidup didunia ini, aku selalu mencintaimu. Setiap hari, setiap saatnya, seumur
hidupku. Aku ingin berada disisimu dan menjalani kehidupan ini bersamamu.
Sekali lagi, dengan tulus, aku mencintaimu.
_Arashi_