Pagi ini kuajak Fara
untuk jalan-jalan didekat sungai han sekedar untuk berolahraga. Karena lokasi
aaremen kami dan sungai han jaraknya tidak begitu jauh, kuputuskan untuk
bersepeda santai saja. Tapi saat itu, baru aku tau bahwa fara tidak bisa naik sepeda.
Jadilah aku membocengkannya sampai ke sungai han.
“Teach me to ride
bicycle !?” Pintanya begitu kami sampai dipinggiran sungai han.
“you not afraid fall?”
Tanyaku sebelum mengiyakan permintaan Fara.
Fara menggelengkan
kepala dengan yakin. “No. Why ?!” Ujarnya dengan yakin.
Aku tersenyum, “Okay,
come on. I’ll hold you from back.”
Tanpa basa-basi, Fara
naik ke sepeda. “it’s seems scaring.” Ujarnya
“Have just you said
that you’re not afraid, are you ?!” Tuturtku dengan nada mengejeknya.
“Yeah, I try to ride
this bicycle well.”
Fara mulai mengayuh
pedalnya perlahan-lahan. Aku mencoba memeganginya dari belakag agar keseimbangannya
tetap terjaga. Ya, terlihat jelas dia kikuk dalam mengendarainya. Saat kurasa Fara
mulai lancar, aku melepaskan tanganku perlahan-lahan. Namun begitu tangaku
terlepas dari bagian belakang sepeda, Fara langsung jatuh terduduk dengan
sepeda yang menindih kakinya.
Aku buru-buru
menghampirinya dengan setengah berlari. “Are you okay ??” Tayaku dengan nada
khawatir.
Aku terkejut ketika ia tiba-tiba
tersenyum lebar seakan mengatakan ia baik-baik saja. “That’s good. I want to
try it again !” Ucapnya dengan penuh semangat.
Aku tersenyum dan
mengangguk. “Okay, I’ll hold you again.”
Selama beberapa kali
Fara mencoba, dan beberapa kali pula ia terjatuh bahkan hingga lututnya
terluka. Tapi ia tetap ingin berusaha denagn senyum yang menghiasi wajahnya,
terlebih ketika ia berhasil melaju sendirian selama beberapa saat walau
akhirnya terjatuh lagi. Ia terus berusaha hingga pada akhirnya ia berhasil
mengendarai sepeda dengan berkeliling mengitariku.
“Well done, Fara !”
Pujiku padanya yang sedang asyik menikmati kemampuannya.
“Is not useless my knee
was injured.” Tukasnya sambil terus mengayuh sepedanya.
Aku tertawa senang,
begitu juga dengan Fara yang tampak puas dengan usahanya. “okay,Come on. We
have to go home now.”
“Okay.” Fara berhenti
didepanku dan bergeser ke bangku bagian belakang. “I’ll be hitchhiker.”
“Hahaha. I should be
hitchhiker !” Timpalku
“I can’t hitchhike you
!” Ujarnya sambil memukul lenganku pelan. “So you have to hitchhike me or
you’ll fall.”Tutur Fara mangancam dengan nada bercanda. “Ah, I have solution.
You come home walkedly and I’ll ride this bicycle.
“ha!
I regret to fulfill your request.” Ucapku sebal
dengan niat bercanda.
“Hehehe. I joke. But, please hitchhike
me ‘cause I really can’t hitchhike whoever.” Ucapnya memohon.
Aku tertawa simpul “Okay, just kidding.
I’ll hitchhike you to the apartement.”
Akupun memboncengkannya hingga ke
apartement.
Aku mendapatkan pelajaran berharga hari
ini dari Fara saat ia berlatih sepeda tadi. Awalnya ia tidak bisa sama sekali, tapi ia mau
belajar, ia mau mencoba meski berkali-kali jatuh bahkan hingga ia terluka. Dan
pada akhirnya iapun sukses mengendarai sepeda
tersebut.