Hari ini mama menelfon dari
Bandung dan memintaku untuk beres-beres kamar. Mumpung libur,katanya. Dengan
sedikit paksaan, akhirnya kujalankan perintah mama. Mulai dari tumpukan
buku-buku diatas meja belajar, mengganti sprei kasur, menyapu dan mengepel lantai
kamar
Tapi tanpa sengaja, ketika aku
membersihkan kolong tempat tidur, aku menemukan sebuah kotak kaca berukuran
sedang dipenuhi debu-debu. Karena penasaran, aku mencoba membersihkan kotak
kaca tersebut dan membukanya.
Ternyata didalamnya ada kumpulan
foto-foto lama. Aku melihatnya satu persatu. Ada potret mama dan seorang pria
dengan seragam SMA, ada pula ketika mereka sedang makan es krim ditaman, dan
ketika mereka pamer cincin yang melingkar dijari manis mereka. Yang aku heran,
pria difoto ini bukanlah papa yang kukenal. Ada sedikit gejolak dihatiku. Apa
mungkin ini foto-foto masa lalu mama ? foto mama dan mantan pacarnya yang masih
mama simpan ?
“Neng, dicari Mba Sinta tuh !”
Suara Mbok Siti membuyarkan lamunanku dari berbagai pertanyaan.
Aku segera memasukkan kembali
foto-foto itu kedalam kotak kaca dan meletakkannya didalam lemari pakaianku. Aku berencana menanyakannnya pada mama jika
mama sudah pulang dari Bandung.
“Iya,Mbok, sebentar.” Timpalku
pada Mbok Siti. Aku pun melangkahkan kaki keluar kamar untuk menemui Sinta,
temanku sekelas.
Seperti biasanya, aku baru akan
tidur setelah jarum jam melewati angkan 12 malam. Selain karena tugas yang
menumpuk, juga karena kebiasaanku yang baru bisa tidur jika sudah lewt tengah
malam. Anehnya, malam ini aku merasa ada yang ganjil, tapi tidak bisa kutemukan
apa itu. Akhirnya akupun segera tidur tanpa memperdulikannya.
Dalam tidur, aku memimpikan pria
yang ada difoto yang kutemukan siang tadi. Aku bermimpi tertawa dan bercanda
bersamanya. Rasanya aku bahagia saat itu.
Waktu itu aku memang tidak
terpikirkan apapun tentang mimpi yang kualami. Aku hanya berpendapat mimpi itu
ada karena aku penasaran dengan pria tersebut.
Tapi dimalam kedua, ketiga, dan
malam-malam selanjutnya, mimpi itu terus berulang seperti kaset video. Sampai
akhirnya sehari setelah mam pulang dari Bandung, aku mencoba menyampaikan
niatku untuk bertanya tentang kotak kaca dan foto-foto didalamnya.
“Ma, kemaren waktu mama nyuruh
Elma buat beres-beres kamar, Elma nggak sengaja nemu ini.” Kataku sambil
menghampiri mama yang sedang duduk disofa diruag keluarga.
Mama menoleh padaku. “Nemu apa ?”
tanya beliau
Aku memperlihatkan kotak kaca
yang kubawa pada mama.
“Aku liat isinya. Terus setelah
itu, setiap malem aku mimpi ketemu sama laki-laki difoto didalem kotak ini,ma.”
Tuturku sambil duduk disamping mama. “Awalnya sih biasa, tapi gara-gara
terus-terusan mimpi yang sama, aku jadi makin penasaran.” Tambahku lagi.
Mama mulai membuka kotak kaca itu
dan melihat foto-foto didalamnya. Beliau tampak terkejut begitu lihat.
“Kenapa,ma ? Itu pacar mama dulu
ya, sebelum nikah sama papa ?” Tanyaku
Mama masih diam.
“Ma?”
“Ya,sayang. Ini foto mama sama
suami mama dulu. Tepatnya.., papa kandungmu.” Ucapan mama membuatku kaget
setengah mati.
“2 tahun setelah kamu lahir, papa
kandungmu meninggal. Dan 2 tahun kemudian, mama menikah lagi dengan papa.” Ujar
mama menjelaskan.
“Papa kandungku ???” Tukasku
seakan tak percaya.
Mama hanya mengangguk setuju.
“Mama memang udah lama nggak
kemakam papamu. Mungkin kamu mimpi ketemu papa secara terus-menerus itu karena
papa kangen sama kamu, El.” Ujar mama menfsir mimpiku.
Ya, mungkin memang begitu. Aku
mendengar kenyataan yang tak pernah kuduga sebelumnya.
“Ma, nanti sore kita kemakam
papa,ya ?! Elma mau ketemu sama papa.” Ungkapku
Mama tersenyum dan mengangguk.
“Iya, El.”